BENARKAH INDONESIA NEGARA TERMISKIN DI DUNIA ?
Sebuah kalimat yang cukup
menggelitik perut ini, ketika salah satu dosen mengutarakan pengalamannya study
di luar negeri. Dosen itu bercerita panjang lebar hinggal keluarlah kalimat
kalau bangsa Indonesia itu terkenal Negara termiskin, sehingga tak jarang para
dosen yang mengajar di luar negeri memanggil siswanya yang berasal dari
Indonesia dengan julukan Negara miskin.
Mendengar pernyataan itu, rasa
penasaran pun muncul dan mencari tau apa benar demikian Indonesia adalah Negara
termiskin. Usut punya usut dan faktanya
memang demikian, melihat jumlah penduduk Indonesia dari Sabang sampai Marauke
terdata sekitar 237,6 juta jiwa dan sekitar 28,55 juta jiwa dari jumlah penduduk
Indonesia berada di bawah garis kemiskinan alias miskin. Data hasil survei dari
badan pusat stasistik (BPS) Indonesia tahun 2010.
Dari data tersebut pantaslah
Indonesia merai gelar sebagai Negara termiskin peringkat ke-68 di dunia. Jumlah
yang sangat memprihatinkan, itu pun yang terdata di tahun 2010. Bagaimana
dengan tahun sekarang ?
sunggu miris rasanya melihat hal
tersebut, karena pada kenyataannya Indonesia adalah Negara yang sangat kaya,
dengan luas wilayah 5.193.250 km2 terdiri dari 17,504 pulau yang
mana 7,870 yang sudah mempunyai nama sedangkan 9.634 diantaranya belum
mempunyai nama, luas hutan 99,6 juta hektar atau 52,3% dari luas wialayah
Indonesia terbentang dari sabang sampai marauke. (Data dari Buku Stasistik
Kehutanan Indonesia Kemenhut 2011)
Memiliki sumber daya alam (SDA)
yang sangat mempuni, Dari sector pertanian kelapa sawit, coklat, cegkeh, padi,
buah-buhan dll, dari sector pertambangan seperti minyak bumi, gas, batubara,
aspal, biji besi, emas, nikel, tima, tembaga dll. Yang semuanya itu mendapatkan
perdikat kualitas terbaik di dunia. Ternyata tidak bias menghapuskan gelar
bahwa Bangsa ini adalah Bangsa yang MISKIN.
Sunggu fenomena yang sangat
mengherangkan, disatu sisi Indonesia adalah Negara yang sangat kaya namun
disisi lain pada kenyataannya masih banyak masyarakatnya yang berada dibawah
garis kemiskinan.
Sebagai mahasiswa muslim yang
memiliki intektualitas yang tinggi tentu merasak khawatir dengan melihat
fenomena ini, dan pastinya muncul pertanyaan apa yang salah dari negeri ini ?
siapa yang harus bertanggung jawab ? apa peran dari mahasiswa muslim itu
sendiri meliat ironi ini ?
Indonesia adalah negara yang
sangat indah yang di ciptakan oleh yang maha kuasa allah swt, dengan berbagai
potensi yang sangat luar biasa. sunggu tidak ada yang salah dengan ciptaan
allah ini. Namun karena potensi yang
sagat luar biasa itu menjadikannya sebagai incaran seluruh Negeri-negeri
adikuasa di dunia. Berbagai cara yang telah mereka lakukan untuk menancapkan
kekuasaannya di negeri ini, salah satunya dengan menggait para penguasa di negeri
ini. melalui kebijakan kebijakan sepihak yang di buat para wakil rakyat
sehingga pengusaha asing dapat menancapkan taringnya dan meyedot sepuas
mungkin.
dari padangan fakta tersebut
tidak sedikit dari rakyat negeri ini tertipu dalam menanggapi hal tersebut.
Banyak yang mengatakan ini kesalah dari para wakil rakyat yang tidak amanah
dalam menjalankan tugas. Bahkan di tambah lagi orang-orang yang bertopeng yang
selalu mengkampayekan hal tersebut. Semakin mengkokohkan pemahaman masyarakat
baik itu yang awam sampai bertitel master untuk selalu menyalahkan wakil rakyat
bukan system yang di terapkan.
Sehingga untuk menemukan siapa
wakil rakyat yang terbaik, golongan dari kaum munafik memainkan perannya secara
apik seolah-olah itulah yang di butuhkan oleh rakyat salah satunya memasukkan
rakyatnya dalam pesta demokrasi yang sangat jauh dari keberkahan dan hasilnya
masyarakat pun kembali kecewa.
“Namun, bangsa Indonesia memang
bangsa yang pemaaf. Meski berkali-kali ditipu, dicurangi dan di khianati,
mereka dengan mudah memaafkan partai, para pejabat atau wakil rakyat yang
pernah mereka pilih. Rakyat kembali antusias untuk dating ke pesta-pesta
demokras; memilih kembali partai yang pernah menipu, melupakan bahkan
mengkhianati mereka. Lagi-lagi rakyat dengan antusias dan bergembira ikut
merayakan hajatan lima tahun ini. usai pesta, lagi-lagi mereka ditipu,
dicurangi dan dikhianati. Hak-hak rakyat mereka abaikan. Tuntutan rakyat tak
mereka pedulikan. Kekayaan rakyak mereka jadikan bancakan. Sumberdaya alam
milik rakyat pun mereka gadaikan. Yang menakjubkan, semua itu tak lantas
menjadikan rakyat berontak” (al-wa’ie, konspirasi global menjegal khilafah no.
163 hal. 34) .
Mucul pertanyaan…Lalu bagaimana
peran mahasiswa muslim akan fakta tersebut ?
Mahasiswa sebagai sosok yang
diberi julukan sebagai “agent of change” harus ikut mengambil bagian dalam hal
ini untuk mengubah kenyataan yang ada. Namun, pada faktanya mahasiswa yang
menjadi harapan tiap kalangan negeri ini, baik dari kalangan buru sampai
pejabat tinggi, tidak memperlihatkan sosoknya sebagai mahasiswa.
Terlalu banyak mahasiswa yang
mulai bersifat hedonis tak peduli atas hal yang menimpa orang lain bahkan yang
menimpa negeri ini, selamat hal itu tidak merugikan dirinya. Hal inilah yang
menyebabkan sosok mahasiswa sebagai hal yang diragukan keberadaannya. Bukan
lagi menjadi harapan yang mampu memperbaiki kerusakan di negeri ini. Melainkan
mereka di didik untuk menjadi budak para raja asing yang siap di operasikan
takala mereka lulus dari kampus masing-masing.
Lalu, bila demikian siapa lagi
yang diharapkan untuk memperbaiki keadaan negeri ini, mengubahnya menjadi
Negara yang kaya seperti pada kenyataannya ?
Tak ada yang lain… kecuali
mahasiswa khususnya mahasiswa islam. Karena hanya mahasiswalah kaum terpelajar
yang memiliki integritas dan kulitas intektual yang tinggi, yang nantinya suka
atau tidak suka akan menjadi generasi pemimpin negeri ini.
Maka sudah menjadi kewajiban
setiap individu apa lagi para generasi mudah islam untuk ikut serta dalam
dakwah. Karena hanya dakwahlah yang bias menyadarkan umat akan kerusakan system
yang bercokol di negeri ini. Allah SWT berfirman : siapakah yang lebih baik ucapamnya dibandingkan dengan orang yang
berdakwah (mengajak) kepada agama allah … (TQS fuhsilat[41]:33)
Artinya tidak ada seorang pun
yang lebih baik perkataannya dan perbuatan baik mereka wah dalam retorika dan
gaya bahasa dibandingkan orang yang berdakwah atau mengajak manusia kejalan
allah SWT.
Oleh karena itu…
Wahai, generasi pemimpin !!! Wahai, generasi harapan bangsa !!!
Wahai, para agent of change !!! Wahai, para mahasiswa muslim !!!
Sadarlah…sadarlah…
Apakah kalian tidak merasa
dihinakan oleh system yang ada untuk menjadi budak di kerajaan sendiri ?
Apakah kalian tidak merasa gerah
dengan keadaan saat ini ?
Sadarlah… hanya kita harapan
negeri dan agama ini !!!
Hanya di pundak kitalah masa
depan bangsa ini !!!
Kita di didik bukan untuk
membantu perampok yang terus merampok kekayaan negeri ini…
Kita di didik bukan untuk
membantu penindas untuk menindas masyarakat negeri ini…
Wahai mahasiswa muslim !!!
Bangunlah dari tidur panjang kalian dan begerak sesuai koridor pembenaran dari
yang maha benar yaitu Allah swt. Tuhan semesta alam. Karena hanya dengan cara
yang benarlah perjuangan itu menjadi benar, karena aturan dari Tuhan sajalah
yang benar. Allah swt, Tuahan semesta alam yang telah menciptakan manusia dan
Negeri ini, maka hanya dialah yang berhak membuat aturan untuk ciptaannya.
Mahasiswa baik dia berbeda suku
dan budaya. Tetap di ciptakan oleh Alah swt, Tuhan semesta alam. Maka tidak ada
perbedaan dalam penggunaan aturan dari satu pencipta.
Wahai kaum inteletual islam !!!
bangunlah dari tidur panjangmu dan bergeraklah untuk menghapus gelar bahawa
Negara ini adalah Negara termiskin ke-68 di dunia menjadi yang aman dan
sejahtera sesuai aturan islam dalam bingkai khilafah. Insaallah !!! wallahu
‘alam
Komentar
Posting Komentar